Selasa, 13 Desember 2011

Aku Jatuh Cinta Lagi

Dua hari terakhir, aku baca kumpulan kolom Emha Ainun Najib di koran Surabaya Post yang terbit 20 tahunan lalu. Sumpah, aku suka banget dengan gaya dia bertutur. Dia punya tokoh-tokoh jenaka yang tergabung dalam Konsorsium Para Mbambung (KPMb). Aku pikir, itu adalah guyonan paling cerdas yang pernah aku dengar. Pemakaian kata konsorsium yang amat "high class" digabungkan dengan Mbambung yang nasibnya sebelas dua belas dengan gembel. Perlu diketahui, ketua dari konsorsium itu adalah Markesot yang secara aklamasi terpilih sebagai ketua untuk periode 1985-2085. Hehehe, untuk periode itu, aku yang reka-reka.

Aku jadi teringat Umar Kayam di Kedaulatan Rakyat. Dia juga punya banyak tokoh. Seperti, Pak Ageng, si pencerita (sahibul hikayat) yang juga majikan, Mr. Rigen dan Ms. Nansiyem, pembantu, Beny dan Tolo-tolo, anak-anak Mr. Rigen, dan seorang pedagang panggang ayam keliling: Pak Jayabaya. Umar Kayam lebih gila lagi kalau melempar humor. Cuma sayangnya, aku belum punya buku kumpulan kolomnya.

Sumpah. Aku benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa ini. Aku jatuh cinta setengah mati!

Setiap kali aku baca. Aku tersenyum. Mereka mengingatkanku pada petualangan membaca kolom pada awal-awal mengenal jurnalistik. Dulu aku suka baca Samuel Mulia, atau yang biasa dipanggil Pak Sam. Amat fanatik sampai-sampai kolom Parodi setiap hari Minggu aku guntingin dan kumpulkan sampai detik ini. Aku memulainya dari tahun 2008. Tapi beberapa bulan terakhir, rehat dulu, karena moodku lagi tidak on fire.

Aku mungkin akan berburu lebih banyak lagi para penulis cerdas itu.

Beberapa yang masih penasaran:
1. Mahbub Djunaidi (Penerjemah 100 most influential-nya Michael H Hart yang aku baca berulang kali dan begitu mempengaruhi hidupku)
2. Bondan Winarno (Sebelum jadi pencicip makanan, dia penulis kolom ekonomi yang mantab!)
3. Zaim Uchrowi (pernah dapet bukunya tentang Bosnia. Tapi terlalu reportase. Bukan kolom)
4. Gua lupa namanya, tapi gua nemu di kolom Resonansi Republika jaman gak enak.
5. Catatan Pinggir nomer 4 ke atas (jangan sampai saya bunuh diri gara-gara susah banget dapetin ini buku. Seandainya ada yang jual, bayar berapapun saya mau. Bahkan keperawanan saya, saya berikan cuma-cuma demi buku itu, hehehe).

Demikian. Demikianlah pidato sambutan saya. Sekali lagi saya mau bilang.
Ai Loph Yu Beybeh!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar