Jumat, 25 November 2011

Koruptor

"Apa semua sudah beres?"

"Sudah"

"Hakim?"

"Beres!"

"Gubernur?"

"Sudah!"

"Ketua DPRD?"

"Apalagi dia. Urusan gampang!"

"Baiklah. Kalau gitu kita lapor Bos"

Dua pria berbadan kekar ini menuju ruang sebelah. Di sana, ada seorang gemuk duduk di kursi malas didampingi seorang kerempeng yang masih terlihat muda, berdiri di sebelahnya.

"Bos, boleh saya masuk?"

"Iya. Silahkan!"

Mereka tak canggung masuk. Sang bos malah ramah. Dua gelas sirup disiapkan untuk mereka. "Ayo diminum".

"Bos. Semua sudah beres. Jadi, tidak ada lagi yang berani mengungkit-ungkit kasus bos. Aman!" ujar pria berperawakan cepak sambil menyeruput sirup.

"Kerja yang bagus! Mari kita bersulang!"

Sang bos membatasi lidahnya. Menahan dahaga. Sementara dua lelaki itu menghabiskan seisi gelas. 

Lalu bos berdiri menghampiri ajudannya yang kerempeng itu. Mulutnya didekatkan pada telinga si kerempeng. "Apa tanah di semak-semak belakang gudang sudah kamu gali?"

Si kerempeng mengajak bos balik badan, membelakangi dua pria kekar tadi. "Ayah...Aku kira yang datang cuma satu orang. Ternyata dua ya. Semoga cukup deh!"


Three can keep a secret, if two of them are dead. (Benjamin Franklin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar