Siapa lagi? Yang siap sedia menghadap Gusti pada tengah malam buta.
Siapa lagi? Yang gemericik wudhunya membangunkan mimpi penghuni indah rumah.
Siapa lagi? Yang melipat kelambu saat cuaca masih dingin menggigil.
Siapa lagi? Yang bisa meneteskan mata berlama-lama membungkuk.
Siapa lagi? Yang selalu menyesal setengah mati bila bangun "kesiangan" sedikit
Siapa lagi? Yang pantang tidur kembali selepas ibadah yang melelahkan itu
Siapa lagi? Yang memohonkan ampun pada tiap turunannya, ada tiap ahli kuburnya, pada tiap sahabat-sahabatnya
Jikalau umur yang memaksamu begitu tentu perkara itu bisa jadi biasa. Tapi kau lakukan sejak muda. Bahkan malaikat pun dibuat malu
Adakah makhluk sebegitu tekunnya? Meski Tuhan tidak berpihak pada kebugarannya. Bukankah kekasih Tuhan berhak dapat itu?
Siapa lagi?
Tidurmu kini, tidak lagi dibaluri doa. Rumahmu sekarang berhenti dari lalu-lalang malaikat.
Siapa lagi yang mau meneruskan?
Janganlah kita saling menoleh lempar telunjuk.
Siapa lagi? Yang gemericik wudhunya membangunkan mimpi penghuni indah rumah.
Siapa lagi? Yang melipat kelambu saat cuaca masih dingin menggigil.
Siapa lagi? Yang bisa meneteskan mata berlama-lama membungkuk.
Siapa lagi? Yang selalu menyesal setengah mati bila bangun "kesiangan" sedikit
Siapa lagi? Yang pantang tidur kembali selepas ibadah yang melelahkan itu
Siapa lagi? Yang memohonkan ampun pada tiap turunannya, ada tiap ahli kuburnya, pada tiap sahabat-sahabatnya
Jikalau umur yang memaksamu begitu tentu perkara itu bisa jadi biasa. Tapi kau lakukan sejak muda. Bahkan malaikat pun dibuat malu
Adakah makhluk sebegitu tekunnya? Meski Tuhan tidak berpihak pada kebugarannya. Bukankah kekasih Tuhan berhak dapat itu?
Siapa lagi?
Tidurmu kini, tidak lagi dibaluri doa. Rumahmu sekarang berhenti dari lalu-lalang malaikat.
Siapa lagi yang mau meneruskan?
Janganlah kita saling menoleh lempar telunjuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar