Kemarin aku sms adikku. Eh, kamu tahu nggak apa balasan dari dia. "Tumben kak, sms adek..,"
Sial banget kan ni bocah. Belom pernah makan sandal jepit kali ya...
Tapi setelah aku pikir-pikir, aku memang salah. Aku memang jarang kontak orang rumah. Nggak tau nih. Semenjak pisah atap, aku seperti itik kehilangan induknya. Merasa sok mandiri. Tapi kalau duit abis, kecut juga muka gua. Muka pengemis nggak tahu diri.
Masya Allah, tobat bang...
Ya, anggap saja tulisan ini bentuk pengakuan dosa. Maafin aku ya dek. Kakak emang sok sibuk. Padahal sih nggak. Kakak aja yang rada apatis. Kakak khilaf. Kamu mau maafin kakak kan dek?
Kakak janji deh. Ke depannya, kakak akan rajin-rajin sms kamu.
Kalau kakak inget.
:D
Sial banget kan ni bocah. Belom pernah makan sandal jepit kali ya...
Tapi setelah aku pikir-pikir, aku memang salah. Aku memang jarang kontak orang rumah. Nggak tau nih. Semenjak pisah atap, aku seperti itik kehilangan induknya. Merasa sok mandiri. Tapi kalau duit abis, kecut juga muka gua. Muka pengemis nggak tahu diri.
Masya Allah, tobat bang...
Ya, anggap saja tulisan ini bentuk pengakuan dosa. Maafin aku ya dek. Kakak emang sok sibuk. Padahal sih nggak. Kakak aja yang rada apatis. Kakak khilaf. Kamu mau maafin kakak kan dek?
Kakak janji deh. Ke depannya, kakak akan rajin-rajin sms kamu.
Kalau kakak inget.
:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar