Sebelum saya menulis banyak tentang kebahagiaan ini, saya mau download lagu Netral berjudul "Hari yang Indah" dan beberapa lagu netral lainnya seperti "Pertempuran Hati" (sudah nggak bertempur lagi, hehe); "Terbang Tenggelam" (sumpah! lagu ini enak abis!); "Cinta Gila" (Edaaannn, Si Eno edan ngedrumnya!); "Cahaya Bulan" (Lagu jaman SD. Jaman-jaman ababil, lagu ini termasuk paporit masuk studio musyrik kalau anak-anak lagi ngeban) sama tidak lupa ane membajak This is The End For You My Frieeenddd...(Antai Pleg mamennn...).
Downloading... (10%)
Downloading... (20%)
*wah...lupa ngucap bismillah. Bismillahirohamnirohim...*
Downloading... (99%)
Completed... (100%)
*salah satu keajaiban Bismillah dalam dunia pembajakan*
Allahuakbar walillahilhamd. Kira-kira seminggu kemarin, saya galau memang. Galau karena masa depan saya makin buram saja dari hari ke hati. Gile mamen. Minggu tenang serasa tidak tenang. Memang sih, orang setua saya ini, sudah tidak pantas lagi merayakan minggu tenang. Hehehe. (sepertinya hina dina durjana sekali saya ini).
Sabtu kan hari terakhir tahun 2011, eh ane dapet momen bagus. Makan byubyur jakarte bersama seorang kawan. Ane udah lama nggak makan. Maksudnya nggak makan bubur. Sambil makan, kita ngebrel-ngebrel panjang x lebar x tinggi menjadi volume. Pokoknya berkesan banget deh. Kapan-kapan kita ketemu lagi ya (perasaan tiap hari ketemu deh, gyagyagya).
Sabtu kan hari terakhir tahun 2011, eh ane dapet momen bagus. Makan byubyur jakarte bersama seorang kawan. Ane udah lama nggak makan. Maksudnya nggak makan bubur. Sambil makan, kita ngebrel-ngebrel panjang x lebar x tinggi menjadi volume. Pokoknya berkesan banget deh. Kapan-kapan kita ketemu lagi ya (perasaan tiap hari ketemu deh, gyagyagya).
Padahal, Kamis-Jumat ane tewas di tempat. Badan meriang nggak karuan. Untuk berangkat shubuhan, berat rasanya. Badan menggigil. Langsung saja saya minum Narkoba. Eh salah...Pak Nadol. Kebetulan Bu Nadol lagi ke pasar, maka saya ajak Pak Nadol menjadi obat tidur saya. Eh, ngemeng-ngemeng, saya pernah dibilangin sama teman saya yang pemakai dan sudah meninggal (semoga arwahmu tenang di sana kawan, gue akan selalu jadi kawan setia lo!), kalau Pak Nadol itu bisa jadi penggantinya inex, sabu, koplo, dan brotowali (eh, ngapain jamu ikut-ikut...).
Ane didoain sama Akh Erik, "Syafakalloh Mas...". Ternyata yang membuat saya sembuh bukan Pak Nadol. Tapi doanya Akh Erik. Jazzakallah ya Akh...
Sabtunya, setelah ngebrel-ngebrel, ane pergi ke Nasdec. Niatnya sih mau ngopi data, eh ternyata...dasar komputer tak tahu diri, masak...hardisk nggak punya salah, diracunin sama pirus. Alhasil, pirus itu merusak semua data di dalamnya. Alamak! Pertanda saya harus nambah semester lagi. Haduh...kalau kejadian, kasihan sama orang tua saya. Udah jual sawah, jual sapi, jual kambing, jual bebek (busyet, ente tinggal di Jakarta apa desa sih? hehe). Yasudah, akhirnya dengan sabar saya mengopi data-data penting. Yang paling saya sayangkan adalah seluruh kopian kuliah dari Ppaajjaarr Nnuuggrraahhaa (orang itu suka marah kalau namanya tidak didobelin, hehe), hilang tanpa sisa. Ya Amploooppp...
Habis itu, saya cangkruk saja sama Erpan, si penjaga gedung nasdec yang seumuran saya. Terus kita cerita-cerita. Dan saya ngakak-ngakak. Kami bercerita di luar gedung. Sambil menghirup udara mendung dan asap nikotin. Berhubung saya ditawarin sama si erpan untuk nyemok Marlboro barang sebatang saja, akhirnya demi kawan saya yang baik hati ini, saya ikut nyemok. Tapi gaya nyemok saya kan beda. Asepnya nggak akan saya telan sampai paru-paru (karena memang sebenarnya saya nggak bisa nyemok, hehe). Ups, tolong saudara-saudara pembaca, jangan sebarkan ke publik kalau saya ini nyemok. Sssstttt...(yah, sekali-sekali menghormati kawan). Kalau nggak ada reuni-reuni yang memaksa saya nyemok, saya juga nggak akan nyemok kok, tenang saja.
Terus, malemnya, ternyata saya drop lagi. Kepala pusing. Tapi berhubung hujan deres di kampus, saya nggak bisa pulang ke rumah. Saya baru pulang jam 11 malem karena memang saya harus pulang untuk ngambil buku karena besoknya ada kuliah media di manarul. Seperti biasa, sebagai da'i ajaran sesat, saya akan terus berusaha menyesatkan para pemuda dari jalan yang mbleot-mbleot, menuju jalan yang makin mbliur-mbliur hehe. Tugas saya menyesatkan orang yang sudah sesat, hehe. (Koplak!)
Pak Lek, Buk Lek, bayangkan saja, tanggal 1-1-2012 saya harus jadi pablik spiker. Banyak juga yang datang. Sekitar 10 ekor. Saya bicara tentang kapitalisme. Sepertinya, dilihat dari raut muka para pemuda galau itu, mereka tertarik dengan ajaran sesat saya. Semoga mereka menjadi pengikut-pengikut kapitalis yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan Quran dan Hadist. (Haduh, tambah aneh wong iki)
Setelah suara saya serak akibat "berdakwah" tanpa kenal lelah penuh lukah-lukah dan deritah, saya ke rumah mbah. Maen bola sama rozik. Ketiduran di sofa. Makan pecel, salak, dan apel Malang. Tapi yang terlewatkan hanya satu: GAGAL MAEN PS! Sial banget kan! Yasudahlah. Aku ajak saja si rozik sama Ika. Kebetulan Ika lagi pulang dari pondoknya di Tambak Beras. Kami nonton Hafalan Sholat Delisa. Lumayan lah....(baju saya basah lo...buat ngelap ingus, hahaha)
Abis itu kita makan. Pada sesi makan itulah, saya mulai "berdakwah" menyesatkan orang. Ika yang kini kelas tiga SMA, saya dorong untuk tidak kuliah di IAIN. Apa alasannya? Bayarnya kemurahan (lho?!?!). Bukan-bukan. Alasannya, saya pengen dia kuliah umum. Masak dari SMP mondok, terus kuliah belajar agama lagi. Kan udah pinter. Mangkannya saya sarankan masuk Farmasi, FKM yang cewek banget. Atau ke MIPA ITS saja. Semoga ia diberi hidayah. Saya bilang gini sama dia: "Islam nggak akan maju kalau kamu cuma belajar agama. Kamu harus tahu lingkungan yang lebih luas. Toh, kalau kamu kuliah umum, kesempatanmu jadi Bu Nyai juga nggak akan tertutup. Saya terus mendorong kamu mengabdi di pondok, tapi jangan lupa, kamu juga harus punya ilmu lebih selain agama.". Sesat kan? Yeaaahhhh...neraka makin penuh nih kayaknya.
Malemnya, kepala saya pusing lagi. Minum panadol lagi...
Senin adalah hari sial sekaligus hari keberuntungan saya. Sial karena saya menunggu selama tiga jam hanya sekedar asistensi yang cuma 30 menit. It's okay lah. Saya tetap bersyukur karena beliau masih mau menerima saya yang sesat ini menjadi muridnya. Insya Allah saya lakukan yang terbaik Pak!
Keberuntungannya karena...hmm, apa ya. Hmmm,, oh iya! Karena hari ini saya masih diizinkan bernafas oleh Allah! Dan..dan..dan...hari ini saya dapat Ismail yang muncul di inbok webmail ITS ane. bunyinya begini nih gan:
Bonjour, Félicitation ! Bachtiar l’a eu le DELF B1. Tu peux récupérer l’attestation de réussite dès maintenant si tu veux. A tout de suite. Tarsono
Hari ini terlalu banyak keberuntungan. Biar saya simpan saja kebahagiaan itu. :)
Jamaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh....
Ohhhhhhhh Jamaaaaahhhhh....
Alkamdu....
Lilllaaaahhhhh.....
Eno-Choky-Bagus
"Hari Yang Indah"
Eno-Choky-Bagus
"Hari Yang Indah"
Hari yang indah langitnya biru cerah Bersemi dan berseri si cantik pelangi pagi Surga di hatiku menari bahagia Senyumnya ceria terlukis disana, manisnya sukacita Kuingin selalu disana, kita nikmati bersama Kuingin selalu disana, semoga untuk selamanya Andai dihatimu seperti di hariku Canda riang gembira, penuh sukacita, hangatnya muka dunia Kita bersaudara satu keluarga Sama satu rasa, terikat tali cinta, dibalut kasih saying Kuingin selalu disana, kita nikmati bersama Kuingin selalu disana, semoga untuk selamanya Oh .. oh .. oh .. ooooh Oh .. oh .. oh .. ooooh Kuingin selalu disana, kita nikmati bersama Kuingin selalu disana, semoga untuk selamanya
Plak...*Tepuk Jidat*
BalasHapusHalo,
BalasHapusSelamat! Bachtiar telah memiliki DELF B1. Anda dapat mengambil sertifikat
sukses sekarang jika Anda ingin.
Lihat Anda segera.
Tarsono
#itu hasil translate di mbah google
Mas, kereeennn...